Senin, 12 November 2012

Analisis Jurnal Penelitian dengan tema Studi Kelayakan Bisnis


Nama                           : Saryadi
Npm                            : 21207000
Jurusan                        : Akuntansi
Judul                           : Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Pada Bengkel Motor Mams Speed
Penerbit                       : Universitas Gunadarma 2010

Latar Belakang Masalah
       Hidup di kota besar dan maju di Jakarta dan sekitar merupakan tantangan yang berat bagi  masyarakatnya, apalagi masalah macet dikota-kota besar merupakan hal yang biasa bagi warganya, maka dari itu banyak juga masyarakat yang ingin membeli kendaraan sendiri yang mengakibatkan makin macetnya kota-kota besar tersebut. Tidak amannya pada kendaraan umum pun menjadi faktor utama masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi.
       Semakin macetnya kota ini maka tidak sedikit masyarakat yang mempunyai kendaraan untuk memodifikasi kendaraannya menjadi nyaman dan enak untuk dikendarai, tidak sedikit uang yang dikeluarkan untuk hal seperti itu. Contohnya saja pada motor, banyak orang yang memilki motor untuk menjadikan kendaraannya sebagai alat transportasi untuk bepergian kemanapun.
       Diantara sekian banyak bengkel motor salah satunya “Mams Speed” yang berada didaerah Jagakarsa, selain melakukan service motor dan memodifikasi motor, bengkel ini juga membuat motor untuk balapan. Bengkel ini sudah pernah menjuarai kejuaraan balap motor di Kemayoran yang membuat nama bengkel ini dikenal banyak masyarakat.
       Berdasarkan uraian tentang permasalahan tersebut di atas, maka penulis ingin mengkaji tentang kelayakan bisnis dari usaha bengkel motor tersebut untuk mengetahui layak atau tidaknya pembukaan cabang baru pada usaha tersebut dengan mengambil judul “ Analisis Kelayakan Bisnis Pada Usaha Bengkel Motor Mams Speed “.

Rumusan dan Batasan Masalah
       Dalam penulisan ilmiah ini masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah:
Apakah rencana pengembangan usaha dengan melakukan pembukaan cabang baru “ Bengkel Motor Mams Speed “ di Jl. Kebagusan Raya layak atau tidak untuk dilakukan ?
       Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membatasi masalah pada aspek pasar, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen, aspek hukum / aspek yuridis, aspek ekonomi dan sosial, serta aspek keuangan dengan menggunakan perhitungan Payback Period, Net Present Value, dan PI. Dengan menggunakan data tahun 2009.

Tujuan Penelitian
       Untuk mengetahui apakah usaha rencana pembukaan cabang baru Bengkel Motor Mams Speed di Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan layak atau tidak untuk dilakukan.

Metode Penelitian
Dalam penulisan ilmiah ini, diperlukan berbagai data dan informasi sesuai dengan materi yang akan dibahas. Cara yang dilakukan penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode dibawah ini:

- Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah bengkel motor “Mams Speed” yang beralamat di Jl. Kebagusan Raya, Jakarta Selatan.

- Data / variable
a. data Primer, yaitu melakukan studi lapangan dan wawancara langsung dan wawancara langsung kepada pemilik usaha tersebut.
b. data sekunder, yang terdiri dari aspek pasar, aspek ekonomi dan sosial, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi dan aspek keuangan dan tingkat suku bunga.

- Metode pengumpulan data / variable
Untuk memperoleh data cara, penulis melakukan pengambilan data-data dengan menggunakan data primer yaitu dengan cara :
1.       Riset lapangan
Merupakan studi lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara melakukan :
·         Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab dan bertatap muka langsung oleh pemilik usaha tersebut.
·         Observasi
Yaitu untuk mengadakan pengamatan secara langsung ke perusahaan yang diteliti untuk memenuhi dan meyakinkan kebenaran dari hasil wawancara.
2.      Penelitian kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan cara pengungumpulan data yang didapat dari berbagai sumber tertulis yaitu dengan cara mempelajari buku – buku yang memuat materi penelitian ilmiah ini.

- Alat analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis studi kelayakan bisnis pada bengkel mams speed dengan metode :
1.      Payback period
Pengertian dari payback period antara lain suatu periode yang diperlukan untuk menutuo kembali pengeluaran investasi ( Initail Cash Investment ) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara lain initial cash investment dengan cash inflownya yang hasilnya merupajan satuan waktu menurut Husein Umar (2001;197). Menurut ( Suad Husnan dan Swarsono ) mengatakan. “ metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi harus kembali “

Apabila investasi dapat dihitung dengan rumus :
Payback Period = Jumlah investasi x 12
                                  Jumlah proceed

Apabila suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ketahun, dengan sendirinta perhitungan diatas tidak dimungkinkan. Oleh karena itu kita perlu menghitung proceeds dari tahun per tahun, sehingga keseluruhan investasi yang dikurangi jumlah proceeds tahun ke-1, hasil dikurangi lagi dengan proceeds tahun ke-2 dan begitu seterusnya sehingga hasil pengurangan tersebut tidak dapat lagi dikurangi dengan proceednya. Kelebihan hasil pengurangan itu dibagi dengan proceeds tahun berikutnya lalu dikalikan dengan 12 bulan untuk mengetahui beberapa bulan.
Kriteria dalam penerima atau menolak, melibatkan periode pembayaran kembali dari proyek kurang dari atau dana dengan periode pembayaran. Kriteria yang diterima dan di tolak sebagai berikut :
a.       Terima jika pembayaran kembali ≤ periode pembayaran kembali maksimum yang diterima.
b.      Tolak jika pembayaran kembali > periode pembayaran maksimum yang diterima
2.      Net present value
      Terdapat beberapa pengertian dalam metode Net Present Value yaitu sebagai berikut :
      Menurut Bambang Rinato (2001;245) “nilai bersih sekarang proyek memberikan ukuran nilai bersih proposal investasi dalam nilai uang pada saat sekarang, perlu digunakan discount rate yang dapat ditentukan berdasarkan cost of capital. Cost of capital dimaksudkan untuk menghitung besarnya ongkos riil yang harus dikeluarkan untuk menggunakan dana dari alternatif sumber yang ada. Konsep cost of capital ini digunakan untuk menolak atau menerima suatu usul proyek investasi yang berfungsi sebagai hurdle rate yaitu tingkat pembatas.

Nilai bersih sekarang dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

      Net Present Value = PV Proceed – PV Outlays

Kriteria terima tolak dalam metode Net Present Value adalah sebagai berikut :
·         Jika Net Present Value proyek lebih besar dari PV proceed atau sama dengan 0 (nol), maka akan menerima penerimaan proyek tersebut (NPV ≥ 0,0 : terima )
·         Jika ada nilai negative muncul maka penerimaan proyek, maka akan menolak proyek ( NPV < 0,0 : Tolak )

            Jika nilai bersih sekarang dari proyek nol, maka proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat pengembalian diisyaratkan dan harus diterima. Tingkat pengembalian yang diisyaratkan atau biaya modal adalah tingkat pengembalian yang dibutuhkan untuk menaskahkan pencarian dana untuk mendanai proyek atau dengan kata lain tingkat pengembalian yang dibutuhkan, untuk mempertahankan harga pasar per saham perusahaan sekarang.
            Menurut Kasmir dan Jakfar (2003;157) “nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua pada PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value (NPV)
3.      Profitabilitas indeks
Indeks keuntungan atau rasio keuntungan atau biaya adalah rasio nilai sekarang dari arus kas bersih pada masa depan terhadap pengeluaran awal. Walau kriteria ini bersih sekarang investasi memberikan ukuran kelayakan proyek dalam nilai uang yang absolute, maka indeks keuntungan memberikan ukuran relative dari keuntungan bersih masa depannya terhadap biaya awal.

Profitabilitas Index dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Profitabilitas Index = PV Proceed
                                 PV Outlays

Kriteria keputusan dengan menggunakan indeks keuntungan adalah menerima proyek jika profitabilitas indeks lebih besar atau sama dengan 1,00 dan menolak proyek jika profitabilitas indeks kurang dari 1,00

Profitabilitas Index (PI) ≥ 1,0 : Terima
Profitabilitas Index (PI) < 1,0 : Tolak

Kelemahan dan keuntungan dalam profitabilitas index adalah sebagai berikut :
-          Menggunakan arus kas
-          Memakai nilai waktu uang
-          Konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
                
                 Kelemahan profitabilitas index :
-          Menumbuhkan peramalan jangka oanjang yang detail mengenai pertambahan keuntungan dan biaya
Pembahasan dan Hasil Penelitian







Tidak ada komentar:

Posting Komentar