Karangan merupakan
karya tulis hasil dari kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
1.
Karangan Narasi
Secara sederhana,
narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik. Kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah
narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan
plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
a.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
b.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu
diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks,
secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
c. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi
(terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif,
dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita
dirangkai dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H :
1.
(What) Apa yang akan diceritakan,
2.
(Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3.
(When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4.
(Who) Siapa pelaku ceritanya
5.
(Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6.
(How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi :
a.
Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b.
Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal
sampai akhir
c.
Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d.
Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh
kutipan karangan narasi:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan
”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken
Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat menuju Curug Dago, dengan
sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu, peserta
mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian air hampir mencapai sebatas
pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras
mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari
tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
Derasnya air Sungai Cikapundung tidak mengecilkan hati
para peserta yang mengikuti acara ”Susur Sungai Cikapundung”. Acara
”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan salah satu acara dari serangkaian
kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh Unit Kegiatan KMPA (Keluarga
Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu
Masyarakat). Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini diikuti oleh 24
orang yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB seperti PSIK,
KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP
al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).
2. Karangan Deskripsi
Karangan
Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan
pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan deskripsi :
a.
Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
objek yang dideskripsikan.
b.
Menggambarkan suatu objek tertentu
c.
Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat
berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
d.
Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif),
impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Contoh
kutipan karangan deskripsi:
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah
gedung sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka
bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120
meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami
menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah
utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah
timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang
berguna sebagai pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw. (Somad,
2007).
3. Karangan
Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah karangan yang dimaksudkan
untuk memaparkan menerangkan dan menyampaikan suatu hal untuk menambah
pengetahuan dan pandangan pembaca (Suparno, 2007). Ciri-ciri karangan eksposisi
yaitu:
- Memberikan
informasi kepada pembaca
- Adanya
fakta dan informasi
- Berfungsi
untuk memperjelas apa yang akan disampaikan
Bentuk paparan mempunyai tujuan untuk memberi
penjelasan dan mengembangkan gagasan kita. Agar paparan semakin jelas dapat
disertai gambar, denah, dan angka-angka. Rumadi (1987:194) mengatakan, beberapa
langkah yang perlu dilakukan untuk menyusun karangan eksposisi, yaitu:
- Menentukan
topik yang akan dipaparkan, misalnya tentang kerajinan tangan sebagai
penghasilan tambahan
- Menentukan
tujuan paparan, yaitu dengan kerajinan tangan yang dikerjakan dapat
membantu ekonomi keluarga yaitu menambah penghasilan
- Membuat
perincian untuk dikembangkan, yaitu: 1) jenis kerajinan tangan yang
diketengahkan; 2) menjelaskan proses pembuatan; 3) menjelaskan proses
penjualan dan pemasaran; 4) menjelaskan besar dan kecilnya keuntungan yang
dihailkan dari kerajinan tangan yang dipasarkan
Pola penyajian karangan bersifat ekspositoris berupa
uraian yang berisi langkah-langkah kerja, proses kejadian, atau pemaparan
mengenai tahapan-tahapan perkembangan objek yang dilaporkan. Yang termasuk
karangan bersifat eksposisi adalah karangan penelitian, karangan percobaan,
karangan pertanggungjawaban uraian pekerjaan yang menggunakan tahapan, dan sebagainya.
Penjelasan yang lengkap tentang karangan yang telah dibuat diharapkan dapat
memberikan informasi yang lengkap kepada pembaca. Intinya, dalam tulisan
eksposisi disajikan pengetahuan atau ilmu, deinisi, pengertian, langkah-langkah
suatu kegiatan, metode, cara, sampai proses terjadinya sesuatu.
Contoh kutipan karangan eksposisi:
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus inluenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang
manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian inluenza. Adapun
definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang
menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit
tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi
biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit
flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam
masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan
sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu
burung.
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspect
disertai salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada
virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam
waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan
terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang membuktikan
kebenaran suatu hal. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca tentang suatu
kebenaran dengan memperkuat ide, dan pendapat penulis. Karangan ini bertujuan
untuk mengubah dan mempengaruhi sikap dan pandangan pembaca. Menurut Anggarini
(2006:102), dalam karangan argumentasi, ide dan pendapat penulis disertai
bukti-bukti yang konkret. Ciri-ciri karangan argumentasi yaitu:
- Terdapat
pernyataan, idea tau gagasan yang dikemukakan
- Pembenaran
berdasarkan fakta dan data yang disampaikan
Contoh kutipan karangan argumentasi:
Dengan perubahan pola pada program ospek, yakni dengan
meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih banyak yang setuju.
Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman dengan alasan menguji
mental, menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau mengenakan atribut
lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang menolaknya. Bagi para orangtua,
misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah cukup berat dan repot tatkala
anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka bukan saja harus menyediakan dana
cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lain
seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi mereka yang berasal dari luar kota.
Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk kegiatan ospek, rasanya beban tersebut
semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya tiba-tiba harus
pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya
kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna
positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu
keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain.
(Somad, 2007).
5. Karangan
Persuasi
Karangan
persuasi adalah karangan yang meyakinkan pembaca agar melakukan perintah,
nasihat, atau ajakan penulis. Karangan ini mempunyai ciri-ciri:
- Terdapat himbauan atau ajakan
- Berusaha mempengaruhi pembaca
Contoh
kutipan karangan persuasi:
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki banyak
persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah
kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit.
Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain
vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh
vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E agar kulit Anda
senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat
Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan
khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin,
Anda tidak akan pernah merasa kecewa. (Somad, 2007).
6. Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karangan ilmiah harus ditulis
secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpamengingat akibatnya.
Kebenaran dalam karangan ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif-positif,
sesuai dengan data dan fakta di lapangan dan bukan kebenaran yang normatif.
Ciri-ciri
karangan ilmiah:
a.
Sistematis.
b. Objektif.
c. Cermat,
tepat, dan benar.
d. Tidak
persuasif.
e. Tidak
argumentatif.
f. Tidak
emotif.
g. Tidak
mengejar keuntungan sendiri.
h. Tidak
melebih-lebihkan sesuatu.
Jenis
karangan ilmiah:
1. Makalah
Makalah adalah karya
tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari
bahasa Arab yang berarti karangan).
2. Kertas kerja
Kertas kerja
adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya
tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Tesis
Tesis adalah karya
tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi
Disertasi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis
tang terinci.
Contoh Karangan Ilmiah :
Mengenal
Kanker Serviks - Penyakit Kanker Leher Rahim
Kanker
servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini
banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi
penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner.
Namun dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan
menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi
dini dan pengobatannya. Akan sangat menakutkan..
Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama
kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat
kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah
mata. Maka waspadalah !
1. Apa itu
kanker serviks? - Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit
kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak
di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila
telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di
seluruh tubuh.
2. Seberapa
berbahaya penyakit ini? - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini
penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis
kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap
tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak
8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di
dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti
musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai
stadium lanjut.
3. Apa
penyebabnya? - Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma
Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di
antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV
yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV
tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada
leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia
yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana
penularannya? - Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual,
terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini
dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ
genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya,
penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh
mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus
ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Apa saja
gejalanya? - Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah
diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan
untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan
penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact
bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar
siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar
ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam
berkemih, serta pembesaran ginjal.
7. Karangan Non Ilmiah
Non Ilmiah
(Fiksi) adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak
boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik,
klimaks, setting dan sebagainya.
Ciri-ciri karangan non-ilmiah:
Ciri-ciri karangan non-ilmiah:
a. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
b. Fakta
yang disimpulkan subjektif.
c. Gaya
bahasa konotatif dan popular.
d. Tidak
memuat hipotesis.
e. Penyajian
dibarengi dengan sejarah.
f. Bersifat
imajinatif.
g. Situasi
didramatisir.
h. Bersifat
persuasive.
Contoh Karangan Non Ilmiah:
Aku
Aku merasa
rendah diri. Aku merasa tak punya kemampuan apapun dari segala bidang. Apa yang
bisa kulakukan? Aku seperti orang tak berguna. Mungkin… telah lama aku
kehilangan rasa percaya diriku, dan aku tak menyadarinya.
Bagaimana
caraku untuk mendapatkan rasa percaya diriku kembali? Sebenarnya aku trauma
dengan apa? Aku takut dengan apa? Oh! Aku bingung! Astaghfirullah…
Aku seperti
menangis sendiri kesepian di dalam tiap senyumku. Oh… aku benar-benar merasa
bagai orang tak berguna! Aku masih belum bisa mengatasi perasaan minderku
sendiri. Bagaimana ini ya Allah?
Sampai di
usiaku yang telah menginjak 16 tahun ini aku masih bingung. Apa keistimewaanku?
Aku hanyalah seorang perempuan yang rapuh… dan tak punya keistimewaan apapun.
Astaghfirullahal’adzim… Astaghfirullah… Astaghfirullah… Kemanakah semangatku
yang membara itu pergi?.
Setiap orang
pasti punya kelebihan dan kekurangan. Aku masih punya banyak kekurangan. Tapi…
aku sangat bangga menjadi orang Islam. Menjadi seorang muslimah… apakah itu
dapat disebut sebagai kelebihan? I don’t know!
Seperti pada
hari-hari sebelumnya, matahari terbit menyinari bumi. Alhamdulillah. Waktu
terus berputar tanpa menghiraukan orang-orang sekitar. Tak terasa waktu pulang
sekolah telah diambang pintu.
Kembali aku
tersenyum kepada dunia yang telah 16 tahun ‘membesarkanku’. Tak seperti
biasanya, hari ini sepulang sekolah aku makan soto di warung. Ditraktir.
Berlanjut ke jalan-jalan menyusuri jalanan kota dengan naik bus.
Bersama ke-6
kawanku, kami menjejakkan kaki ke swalayan ternama di kota kami. Minum es teh
bareng (satu cup es teh buat rame-rame), makan donat unil bareng, makan rujak
bareng. Wah! Subhanallah… memang sangat nikmat ya bila kita berbagi. Apalagi
menghabiskan waktu bersama dengan yeman-teman, benar-benar terasa seru dan
asyik!
Sepulangku
dari swalayan ternama tersebut, aku turun di Krapyak setelah naik bus jurusan
Mangkang. Kemudian menanti bus jurusan Pasadena. Oh! So long!
Tiba-tiba
tanpa kusadari, muncul seorang nenek yang berjalan dengan tertatih-tatih. Nenek
tersebut membawa sejumlah barang belanjaan di punggungnya. tersentuh hatiku
untuk menuntun si nenek. Ketika kutuntun, nenek tersebut meminta uang Rp 1000,-
kepadaku untuk tambahan ongkos naik becak. Tanpa ragu langsung kuberi Rp
2000,-. Aku kembali menuntunnya sampai ke pangkalan becak motor. Setelah hampir
dekat ke pangkalan becak motor, nenek tersebut berkata kalau ternyata duitnya
masih kurang. langsung kuberi Rp 2000,- lagi. Alhamdulillah aku ada uang untuk
diberikan ke nenek tersebut.
Sampai di
depan becak motor yang akan dia tumpangi, aku membantu meletakkan belanjaannya
ke atas becak motor tersebut. “Matur nuwun yo, nduk!” ,ucap si nenek. “Nggih,
sami-sami mbah.” jawabku sambil tersenyum.
“Dek, ayo
naik sekalian.” ucap Pak pengendara becak motor itu menawariku.
“He-eh,
nduk. Sekalian aja.” ucap si nenek juga menawariku. Dan akhirnya aku ikut
numpang sekalian. Karena sewaktu aku menuntun si nenek menuju pangkalan becak
motor, ada bus jurusan Pasadena lewat (bus yang tadi kunanti).
Si nenek
turun di jembatan dekat kawasan. “Matur nuwun yo, nduk.” ucapnya sambil
tersenyum.
“Nggih,
mbah.” jawabku. “Cah iki ter no tekan kono yo! Eh… tulung iki gendongno!” ucap
si nenek menyuruh pak ojek (becak motor) untuk mengantarku, terus si nenek
minta tolong supaya belanjaannya ditaruh di punggungnya.
“Makasih ya,
Pak!” ucapku setelah turun dari becak motor. “Ya!” jawab Pak Ojek.
8. Karangan Semi Ilmiah
Semi Ilmiah
adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah.
Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang
masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman
dan cerpen.
Adapun
ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah populer:
a. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
b. Fakta ang
disimpulkan subjektif.
c. Gaya
bahasa formal dan popular.
d.
Mementingkan diri penulis.
e.
Melebih-lebihkan sesuatu.
f.
Usulan-usulan bersifat argumentative.
g. Bersifat
persuasive.
Contoh
Karangan Semi Ilmiah :
Kelaparan Jadi Perhatian Serius
Indeks
Kelaparan Dunia (GHI) tahun 2008 menunjukkan bahwa kelaparan masih merupakan
perhatian serius di dunia dan terjadi perkembangan lambat dalam mengurangi
keamanan pangan. Negara yang memiliki nilai GHI tertinggi kebanyakan berada di
wilayah Sub-Saharan Africa dan Asia Selatan. Negara di daftar paling bawah
meliputi Republik Demokrasi Kongo, Eritrea, Burundi, Republik Niger, dan Sierra
Leone. Hal ini merupakan beberapa penemuan yang tertuang dalam “The Challenge
of Hunger 2008: Global Hunger Index” yang dipublikasikan oleh Welthungerhilfe,
International Food Policy Research Institute (IFPRI), dan Concern
Worldwide.
Klaus von
Grebmer dan rekannya menyimpulkan bahwa pemecahan krisis pangan tersebut akan
memerlukan beberapa inisiatif seperti bantuan pangan lebih bagi masyarakat
miskin, investasi lebih besar dalam bidang pertanian, dan batasan untuk
menenangkan pasar pangan global.
9. Karangan
Berformat
Karangan
dalam bahagian ini terdiri daripada syarahan, ucapan, ceramah, perbahasan,
rencana, laporan, surat kiriman rasmi, surat kiriman tidak rasmi, wawancara,
ulasan buku, cerpen dan drama.
Setiap bentuk karangan ini mempunyai ciri-ciri tersendiri, seperti berikut:
1. Perbahasan,
ceramah, syarahan, ucapan
(menghadap
majlis/kata alu-aluan, penghargaan kepada audien seperti ucapan tuan-tuan dan
puan-puan, penutup)
2. Surat kiriman rasmi
(nama dan
alamat pengirim, nama dan alamat penerima, tarikh, menghadap surat, tajuk,
tandatangan)
3. Rencana, laporan, cerpen
3. Rencana, laporan, cerpen
(tajuk, nama
penulis)
4. Wawancara
(pendahuluan,
berbentuk dialog)
5. Ulasan buku
(judul buku,
nama penulis, nama penerbit, nama pengulas)
6. Skrip drama
(judul
drama, nama penulis, latar tempat/masa, dialog)
10. Karangan Tidak Berformat
Karangan tidak berformat merangkumi kategori penulisan yang berikut, yaitu perbincangan/bincangkan, perbahasan/bahaskan, ulasan, komen, fakta, pendapat, penjelasan/jelaskan, cadangan, gambaran/imaginasi
Sumber Data
: