PENDAHULUAN
Latar belakang
Motor merupakan alat transportasi yang semakin banyak penggunaannya
oleh masyarakat luas yaitu sebagai alternatif untuk melakukan aktivitas keseharian, mulai dari berangkat
kerja, jalan – jalan ataupun untuk kesekolah. Penggunaan motor di masyarakat
juga mulai mencangkup seluruh kalangan masyarakat. Mulai dari masyarakat kelas
bawah maupun kelas atas. Alasan penggunaan motor untuk beraktivitas beragam
mulai dari efisiensi, karena menghemat biaya bbm yang terus menerus meningkat
dari masa ke masa. Sampai alasan penggunaan motor untuk menghemat waktu karena
dapat dilihat saat ini jalan – jalan
terutama di daerah yang padat penduduk keadaan jalan selalu macet, sehingga
penggunaan motor dinilai lebih efektif untuk dapat mengurangi tingkat kemacetan
di daerah yang akan dilalui.
Karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan penggunaan motor,
menyebabkan semakin tingginya permintaan motor, dan ini juga berpengaruh
terhadap kebutuhan masyarakat akan jasa perbaikan atau service motor. Jasa
service motor ini diperlukan untuk merawat kendaraan bermotor yang akan
digunakan agar penggunaannya lebih baik dan memiliki umur ekonomis atau
penggunaan yang lebih lama. Terlebih sekarang tempat tinggal masyarakat
cenderung jauh dari tempat mereka beraktivitas sehingga frekuensi untuk
melakukan service pada motor semakin meningkat.
Hal ini akan mendorong banyak pihak untuk membuka usaha bengkel
motor karena melihat peluang keuntungan yang baik. Dan dari usaha bengkel motor
yang didirikan ini, sudah pasti ingin terus mengembangkan usaha yang didirikan
agar memperoleh profit yang maksimal. Dalam hal mendirikan usaha hendaknya
dilakukan suatu perhitungan yang mendalam, agar seorang investor mengetahui
apakah investasi yang akan ditanamkan akan mendapatkan keuntungan atau berupa
kerugian. Untuk menentukan usaha apa yang akan dilakukan selain ditentukan oleh
hal - hal yang sifatnya pribadi, juga ditentukan oleh masukan yang informatif.
Studi kelayakan adalah studi yang mempelajari tentang layak atau
tidaknya suatu usaha dapat didirikan atau dikembangkan. Tujuan dilakukan studi
kelayakan usaha adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang
terlalu besar yang ternyata tidak menguntungkan atau yang dapat mengakibatkan
kerugian besar yang mungkin terjadi bila usaha tersebut dilakukan.
Berdasarkan uraian tentang studi kelayakan suatu usaha diatas
mendorong penulis untuk membuat penulisan ilmiah tentang studi kelayakan dengan
judul
“ ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA BENGKEL KENDARAAN YOUNG’S
MOTOR ”.
Rumusan masalah
Dalam penulisan ini
masalah yang ingin dikemukakan penulis ilmiah ini adalah:
“Apakah investasi pada pembukaan cabang baru jasa servis kendaraan
bermotor roda dua pada Bengkel Young’s Motor
layak atau tidak?”
Batasan masalah
Pada Penulisan ini, penulis membatasi pada lima aspek studi
kelayakan bisnis yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi,
aspek keuangan, aspek manajemen, aspek ekonomi sosial. Dalam penulisan ilmiah
ini menggunakan metode perhitungan PP
(Payback Period), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return),
dan PI (Profitabiliti Index) sehingga
dengan data yang diperoleh dari usaha tersebut pada tahun 2011 yang
bertempat di daerah Jalan Basuki Rahmat, Kober Hulu No.4 Jakarta Timur, dapat melihat peluang pembukaan cabang baru pada
tahun 2012.
Tujuan penelitian
Penelitian ilmiah ini bertujuan untuk :
1.
Untuk mengetahui layak atau
tidaknya pembukaan cabang baru usaha jasa servis kendaraan bermotor roda dua di
daerah Ruko Narogong, jembatan V No.28 Bekasi Timur.
2.
Mengetahui metode perhitungan PP (Payback Period), NPV (Net Present
Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PI (Profitabiliti Index ) dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
layak atau tidaknya pada pembukaan cabang baru pada usaha jasa servis kendaraan
bermotor roda dua.
Manfaat penelilian
Penulis mengharapkan dalam diadakannya penelitian ini
dapat membawa manfaat, yaitu kepada :
1.
Akademis
Dapat meningkatkan wawasan dan menambah pengetahuan
tentang tingkat kelayakan usaha dalam menganalisa layak atau tidak layak jika
membuka sebuah usaha.
2.
Perusahaan atau Pengusaha
Dapat mengetahui apakah metode perhitungan PP (Payback Period), NPV (Net Present
Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PI (Profitabiliti Index ) dapat dilakukan pada usaha jasa servis
kendaraan bermotor roda dua
3. Manfaat Praktis
Berdasarkan hasil
penelitian melalui wawancara langsung terhadap pemilik usaha service kendaraan
bermotor Bengkel Young’s Motor maka diharapkan dapat meberikan manfaat bagi
perusahaan
Objek penelitian
Dalam
masalah ini penulis mengambil objek penelitian pada usaha usaha jasa servis
kendaraan bermotor roda dua yang beralamat di Jalan Basuki
Rahmat, Kober Hulu No.4 Jakarta Timur.
Data / Variabel
Data yang digunakan untuk mendapatkan informasi
yang lebih akurat, maka penulis menggunakan data primer yaitu dengan cara wawancara
secara langsung kepada pemilik. Umumnya berupa bukti, catatan atau laporan yang
telah diisikan pertanyaan langsung kepada informan. Data yang di dapat berupa
data investasi, data pendapatan, data keuntungan.
Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data-data, penulis melakukan pengambilan data-data
dengan mengunakan data primer yaitu dengan cara
- Riset Lapangan
Merupakan studi lapangan yang
dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara melakukan :
a.
Wawancara
Yaitu cara untuk mrngumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung kepada informan atau seseorang autoritas ( seorang ahli
yang berwenang dalam suatu masalah ) ( Gorys Keraf, 2001 : 161 )
b.
Observasi
Yaitu suatu pengamatan langsung terhadap suatu objek
yang diteliti dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai objek penelitian ( Gorys Keraf, 2001 : 162 )
- Metode Analisis Data
Metode
yang digunakan untuk menganalisis data tersebut yaitu dengan metode PP (Payback Period), NPV (Net Present
Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PI (Profitabiliti Index ) dan aspek-aspek studi kelayakan.
- Penelitian Kepustakaan
Penelitian
yang dilakukan dengan cara pengumpulan data yang didapat dari berbagai sumber tertulis yaitu dengan cara
mempelajari buku-buku yang memuat materi penelitian ilmiah ini.
Alat analisis yang digunakan
Untuk
mengelola data yang sudah terkumpul penulis mencoba menggunakan alat analisis
yaitu analisis kuantitatif. Digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai
kelayakan usaha pada usaha jasa servis kendaraan bermotor roda dua selain itu
menggunakan metode,
a. Payback Period yaitu yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali.
b. Net Present Value yaitu metode yang
menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
c.
Internal Rate of Return
yaitu untuk mencari tingkat bunga.
d.
Profitabiliti Index
yaitu mencari nilai keuntungan.
LANDASAN TEORI
Kerangka Teori
Pengertian Studi Kelayakan
Proyek
Studi
kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek ( biasanya merupakan proyek investasi
) dilaksanakan dengan hasil. Menurut Suad Husnan (2000), objek yang diteliti
bisa berbentuk proyek raksaksa atau pun proyek yang sederhana.
Sedangkan menurut Husain Umar (2001) adalah “studi kelayakan proyek
adalah suatu penelitian tentang layak atau tidak suatu proyek bisnis yang
biasanya merupakan proyek investasi ini dilaksanakan”. Maksud layak atau tidak
layak disini adalah perkiraan bahwa proyek akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan.
Pada umumnya suatu studi kelayakan proyek menyangkut 3 aspek yaitu
1. Manfaat ekonomis
proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (manfaat finansial) dengan maksud
apakah proyek tersebut menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko proyek
tersebut.
2. Manfaat
ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (manfaat
ekonomi nasional).
3. Manfaat sosial proyek
tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.
Tujuan Dilaksanakan Studi
Kelayakan
Proyek investasi
umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam
jangka panjang. Karena perusahaan perlu berhati-hati dalam melakukan studi agar
jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak
menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah
menghindari keterlanjuran peranan modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang
ternyata tidak menguntungkan.
Oleh karena itu
dalam menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
a.
Ruang lingkup kegiatan proyek
jenis usaha dan tahapan-tahapannya.
b.
Cara kegiatan proyek dilakukan
baik perorangan maupun organisasi.
c.
Evaluasi terhadap aspek-aspek
yang menentukan berhasilnya suatu proyek identifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilan serta teknik-tekniknya.
d.
Sarana yang perlu oleh proyek
dan fasilitas pendukung proyek seperti transportasi, jalan raya dan lain-lain.
e.
Hasil kegiatan proyek tersebut,
serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut, serta
biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f.
Akibat-akibat yang
bermanfaat maupun yang
tidak dari adanya
proyek seperti manfaat dan pengorbanan ekonomis dan sosial.
Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta
jadwal dari masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi
siap berjalan.
Manfaat Studi Kelayakan
Bisnis
Menurut Husein Umar (2001) manfaat
studi kelayakan bisnis dapat kita lihat dari berbagai pihak, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang
telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan pendanaanya, kita dapat mulai mencari
investor atau pemilik modal yang mau mananamkan modal pada proyek yang akan dikerjakan itu.
2.
Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga
didapat dari bank. Pihak bank perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang
telah kita buat tersebut termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya
bonafiditas dan tersedianya jaminan yang dimiliki perusahaan sebelum pihak bank
memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak.
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Pembuatan studi kelayakan bisnis dapat
dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan selain dibuat sendiri oleh pihak
internal perusahaan terlepas dari siapa yang membuat, jelas bagi manajemen
bahwa pembuataan proposal ini merupakan suatu upaya dalam rangka merealisasikan
ide proyek yang pada akhirnya akan menuju pada peningkatan usaha dalam rangka
meningkatkan laba.
Aspek-Aspek Yang Dikaji
Dalam Studi Kelayakan.
Belum ada
keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus dikaji dalam rangka
studi kelayakan bisnis. Dalam proses
analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara satu aspek dengan aspek yang
lainya. Mengacu kepada konsep bisnis terdahulu aspek yang perlu diteliti adalah
sebagai berikut:
a)
Aspek Pasar
Peranan
aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek
maupun studi kelayakan bisnis merupakan
variabel pertama atau yang utama untuk mendapatkan perhatian. Terdapat dua masalah utama dalam aspek pasar
pengukuran pasar potensial saat sekarang dan pada saat yang akan datang,
pengertian dari pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau
sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam periode
tertentu. Adapun karateristik yang harus diperhatikan dalam aspek pasar yaitu
seperti :
·
Permintaan, baik secara total
maupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen. Dalam hal ini pengukuran dan
peramalan permintaan merupakan pokok utama dalam aspek pasar, tujuan dari
peramalan dan pengukuran permintaan tersebut adalah usaha untuk mengurangi
terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh dengan apa
yang menjadi hasil peramalan. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi
permintaan tersebut.
·
Penawaran, diartikan sebagai
berbagai kuantitas barang yang
ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Penawaran yang timbul baik yang
berasal dari dalam negri maupun dari luar negri. Bagaimana perkembangan dimasa
lalu dan bagaimana perkiraan dimasa yang akan datang. Adapun Faktor yang
mempengaruhi penawaran ini seperti, harga barang-barang lain, biaya faktor
produksi, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi.
·
Harga, dilakukan perbandingan dengan
barang-barang import dalam negeri lainnya.
·
Program pemasaran, mencakup strategi yang
digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan dan untuk keperluan
ini perlu diperhatikan kedudukan produk, dan segmen pasar yang direncanakan.
·
Perkiraan penjualan yang akan dicapai
perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
b)
Aspek Teknis dan Produksi
Aspek teknis merupakan suatu aspek
yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan
pengoperasiannya, pelaksanaan aspek teknis dilakukan setelah evaluasi aspek
pasar yang menunjukan adanya kesempatan pemasaran yang memadai untuk jangka
waktu yang relatif panjang. Disamping itu aspek teknis menyangkut berbagai
pertanyaan penting tentang : Apakah
studi dalam pengujian terlebih dahulu pernah dilakukan, dan apakah skala
produksi yang dipilih sudah optimal? Serta bagaimana dengan pemilihan lokasi
perusahaan tersebut?
c)
Aspek Manajemen
Manajemen berfungsi untuk aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam menyusun
suatu rencana hendaknya dapat dikaji dari beberapa sisi, seperti sisi
pendekatan pembuatan perencanaan, sisi fungsi perencanaan, sisi jangka waktu
pelaksanaan, setelah itu buatlah suatu rekomendasinya. Disamping itu aspek
manajemen bisa menyangkut tentang :
·
Manajemen dalam masa
pembangunan proyek, siapa pelaksana proyek tersebut ?
·
Manajemen dalam operasi, bentuk
organisasi/badan usaha yang dipilih. Struktur organisasi, jumlah tenaga kerja
yang akan digunakan.
d)
Aspek Hukum / Aspek Yuridis :
Untuk menganalisa siapa pelaksanaan
bisnis, tentunya hal ini menyangkut pada badan usahanya dan orang-orang atau
individu yang terlibat.
·
Bentuk badan usaha yang akan
digunakan.
Beberapa bentuk perusahaan di Indonesia ,
dari segi yuridisnya ada :
a.
Perusahaan perseorangan :
jenis usaha ini merupakan perusahaan
yang diawasi dan dikelola oleh seorang.
b.
Firma : suatu bentuk
perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama
bersama.
c.
Perseroaan Comanditer (CV) :
merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang
masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama.
d.
Perusahaan Negara dimana usaha
yang modalnya secara keseluruhan dari Negara.
e.
Koperasi : badan usaha yang
bergerak dalam bidak ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan
anggotanya :
·
Jaminan yang bisa disediakan
kalau akan menggunakan dana pinjaman.
·
Berbagai akta, sertifikat izin
yang akan digunakan.
e)
Aspek Ekonomi dan Sosial
Pengaruh Investasi tersebut terhadap
peningkatan penghasilan Negara. Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis
dalam negri akan menambah pendapatan Negara misalnya dengan bertambahnya
produksi dalam negeri maka pendapatan seperti pajak, pembayaran listrik,
pembayaran telephone akan meningkat.
Sedangkan disisi lain juga dapat
memberikan penambahan kesempatan kerja. Dalam hal ini bahwa proyek mampu
meningkatkan kesempatan tenaga kerja dan sekaligus ikut serta dalam pemerataan
tenaga kerja di negeri. Bagaimana pengaruh investasi tersebut terhadap industri
lain. Dengan adanya proyek atau bisnis baru diharapkan tumbuh industri lain
baik yang sejenis maupun industri pendukung, bisa juga industri sebagai dampak
positif adanya kegiatan bisnis di daerah tersebut.
Sedangkan dari segi Aspek bersifat
sosial Investasi bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada masarakat
sekitar, tidak hanya berdampak pada peningkatan atau semakin baiknya kondisi
lingkungan seperti, jalan listrik, jembatan,
dan lain-lain.
f)
Aspek Keuangan
Dalam
pembahasan studi kelayakan ini aspek keuangan adalah merupakan suatu aspek yang
sangat menentukan berjalannya invetasi yang akan dilakukan. Karena aspek
keuangan dapat menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan untuk membayar
kembali investasi yang telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta
dapat menilai apakah investasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Aspek
keuangan juga dapat dikatakan sebagai dasar terlaksana atau tidaknya suatu
investasi yang diinginkan. Maka dari itu dalam menilai investasi harus
benar-benar memperhatikan dana yang tersedia apakah dapat digunakan secara
maksimal demi mencapai tujuan dari perusahaan.
Dalam
aspek keuangan ini juga membicarakan bagaimana memperkirakan kebutuhan dana
yang digunakan untuk aktiva tetap maupun untuk modal kerja.
Pengertian Investasi
Menurut Swarsono Muhammad (2000)
mengatakan : investasi adalah “setiap wahana dimana ditempatkan dengan
memelihara atau menaikan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut Suad
Husnan (2000), mengatakan “investasi adalah penanaman sumber daya untuk yang
akan datang”.
Usulan investasi yang didasarkan menurut
kategori diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Investasi
penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah harus diganti dengan yang
lain.
2.
Investasi dengan penambahan
kapasitas.
3.
Investasi penambahan jenis
produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru tetapi tetap
memproduksi yang lama.
4.
Investasi lain-lain, yaitu
investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.
Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki karateristik, sebagai
berikut :
1.
Memiliki wujud fisik
2.
Diperoleh atau dibuat untuk
dipergunakan dalam kegiatan usaha perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk
dijual.
3.
Memberikan mamfaat untuk priode
jangka panjang.
Dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang di
investasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran secara
konsepsionil sebenarnya tidak ada perbedaan antara investasi aktiva tetap
dengan aktiva lancar. Perusahaan mengadakan
investasi dalam inventori, piutang dan lain-lain adalah dengan harapan bahwa
perusahaan akan memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva
tetap tersebut. Demikian pula halnya apabila perusahaan mengadakan investasi
dalam aktiva tetap, juga dengan harapan yang sama dengan aktiva lancar yaitu
perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikan dalam aktiva
lancar, tapi perputaran dana yang tertanam pada kedua aktiva berbeda, yaitu
aktiva lancar diharapkan akan dapat diterima dalam waktu dekat (kurang dari satu
tahun) dan secara sekaligus, sebaliknya investasi dalam aktiva tetap, dana yang
tertanam didalamnya akan diterima kemblai keseluruhannya dalam jangka waktu
beberapa tahun, dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui depresiasi.
Dengan demikian perbedaan atara investasi dalam aktiva tetap dan
aktiva lancar adalah terletak dalam soal “waktu” dan “ cara perputaran” dana
yang tertanam didalamnya. Perputaran dalam aktiva lancar dapat digambarkan
sebagai berikut :
Sedangkan perputaran dana yang diinvestasikan dalam
aktiva tetap dapat digambarkan sebagai berikut :
Sebagaimana yang telah kita diketahui bahwa jumlah dana
yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode
investasi atau selama penggunaan umur aktiva tetap tersebut, jumlah dana yang
terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuai dengan metode
depresiasi yang digunakan.
Pengertian Capital Budgeting
Capital Budgeting adalah keseluruhan
proses dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu
kembalinya dana tersebut lebih/kurang dari waktu satu tahun (Bambang Riyanto,
2000).
Capital budgeting mempunyai arti yang
sangat penting bagi perusahaan
karena:
1.
Dana yang dikeluarkan terikat
dalam jangka waktu yang panjang. Ini berarti perusahaan harus menunggu sampai
keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan.
2.
Investasi dalam aktiva tetap
menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang. Kesalahan
dalam melakukan Forecasting akan dapat meneyebabkan Over atau Under Investment
dalam aktiva tetap. Apabila dana yang tertanam dalam aktiva tetap terlalu besar
melebihi daripada yang diperlukan akan
memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya bila jumlah
aktiva tetap yang ditanam dalam investasi telalu kecil maka akan timbul
kekurangan peralatan, mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang
tinggi sehingga mengurangi daya persaingannya atau kemungkinan lain akan
kehilangan sebagian pasar bagi produknya.
3.
Pengeluaran dana untuk
keperluan tersebut biasanya meliputi dana yang besar itu mungkin tidak dapat
diperoleh pada jangka waktu yang pendekatau tidak mungkin diperoleh sekaligus
berhubung dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan
teliti.
4.
Kesalahan dalam pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang
panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam bidang ini tidak
dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.
Pengertian Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian usul investasi
didasarkan path aliran kas (cash flow)
dan bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk
mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus
mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Setiap usulan pengeluaran modal selalu
mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1.
Aliran
kas yang keluar netto (net outflow of
cash) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2.
Aliran
kas masuk netto tahunan (net annual
inflow of cash) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering
pula disebut "net cash proceeds
" atau ”proceed " (Bambang Riyanto, 2000).
a. Initial cash flow (aliran kas permulaan)
yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
b. Operational cash flow (aliran kas
operasional) yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
c. Terminal cash flow (aliran kas terminal)
yaitu aliran yang akan diterima pada akhir proyek.
Pengerian Depresiasi atau
Penyusutan
Aktiva tetap dicatat sebesar pengorbanan sumber ekonomis yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh aktiva, samapai dengan aktiva tersebut
siap digunakan. Oleh karena itu aktiva tetap yang diperoleh , memiliki manfaat
lebih dari satu periode akuntansi, akibat semakin lama kemampuan potensial
aktiva tersebut menjadi berkurang, maka kos aktiva tetap harus dialokasikan
secara sistematik dan rasional. Hal ini juga berpengaruh kepada proses
penentuan laba perusahaan secara wajar, untuk menentukan laba atau rugi usaha,
perlu dipertemukan antara pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu
dengan biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan pendapatan tersebut.
Secara fisik ketinggalan teknologi dan keuangan dari operasi
merupakan elemen yang menyebabkan perlu dilakukan depresiasi kos aktiva tetap
yang umurnya terbatas harus di depresiasikan.
Pengertian Depresiasi menurut Efraim F.G (1993) adalah “proses
alokasi aktiva tetap menjadi biaya, yang dilakukan secara sistematik dan
rasional pada periode-periode yang menikmati manfaat aktiva tetap tersebut,
depresiasi bukan merupakan penilaian, tetapi alat untuk mengalokasikan kos”.
1. Kas aktiva didepresiasikan
( depreciacible cost for asset)
Nilai ini diperoleh dengan mengurangkan kas awal (original Cost) dengan nilai residu (residu Value). Taksiran niai residu
adalah taksiran nilai aktiva tetap yang dapat diperoleh kembali. Pada akhir
tahun ekonomis aktiva tersebut.
2.
Taksiran Mamfaat Umur Ekonomis
Taksiran mamfaat aktiva tetap yang dianggap masih dapat
memberikan manfaat atau dapat beroperasi secara ekonomis. Taksiran ini
digunakan sebagai dasar alokasi kos aktiva tetap.
·
Taksiran manfaat secara fisik
Menunjukan kemampuan fisik aktiva tetap untuk beroperasi selama jangka
waktu tertentu.
·
Taksiran manfaat secara
ekonomis
·
Menunjukan kemampuan aktiva
tetap tersebut untuk beroperasi secara ekonomis.
Kajian Penelitian Sejenis
a.
Nama : Saryadi
Npm : 21207000
Jurusan : Akuntansi
Judul : Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Pada
Bengkel Motor Mams Speed
Universitas
Gunadarma 2010
Objek peneliian yaitu pengembangan
usaha dengan melakukan pembukaan cabang baru “ Bengkel Motor Mams Speed “ di
Jl. Kebagusan Raya, Jakarta Selatan yang ingin mengembangkan usaha dengan
memperhitungkan dari segi aspek keuangan menggunakan metode. Payback Period
(PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI).
Dari penelitian yang dilakukan maka
diperoleh :
-
Payback Period didapat hasil 1
tahun 4 bulan 7 hari merupakan jangka waktu pengembalian investasi, karena
Payback Periodnya lebih pendek dari waktu yang ditentukan maka investasi dapat
diterima dan layak untuk di terima atau dikembangkan
-
NPV Net Present Value diperoleh
hasil sebesar Rp. 10.693.710 karena nilai yang diperoleh positif maka investasi
diterima.
-
Profitability Indeks diperoleh
hasil sebesar 2,58. Karena hasilnya lebih besar dari 1 maka investasi tersebut
diterima.
Kesimpulan :
Bahwa pengembangan usaha untuk
dikembangkan dan peluang investasi yang ditanamkan dalam proyek ini cukup
menuntungkan dan sangat membantu.
b.
Nama : Bagus Ananto
Npm : 20208230
Jurusan : Akuntansi
Judul : ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PADA
BENGKEL MOTOR UCAN SPEED PI
Universitas
Gunadarma 2011
Objek peneliian yaitu pengembangan
usaha dengan melakukan pembukaan cabang baru “ Bengkel Motor Ucan Speed “ di
Jl. Raya Pekapuran, Cimanggis – Depok. Yang ingin mengembangkan usaha dengan
memperhitungkan dari segi aspek keuangan menggunakan metode Payback Period
(PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate of
Return (IRR).
Dari penelitian yang dilakukan maka
diperoleh :
-
Payback Period didapat hasil
untuk 1 Tahun 3 Bulan merupakan jangka waktu pengembalian investasi, karena
Payback Periodnya lebih pendek dari waktu yang ditentukan maka investasi dapat
diterima dan layak untuk di terima atau dikembangkan
-
NPV Net Present Value diperoleh positif maka investasi diterima.
-
Profitability Indeks diperoleh
hasil sebesar 1,39. Karena hasilnya lebih besar dari 1 maka investasi tersebut
diterima.
-
IRRnya sebesar 10,22%
Kesimpulan :
Bahwa pengembangan usah Bengkel
Motor Ucan Speeda untuk dikembangkan dan pembukaan cabang baru pada bengkel
motor ini dapat di terima dan memberikan keuntungan yang baik.
c.
Nama : Eko Budiono
Npm : 10200588
Jurusan : Manajemen
Judul : STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK FINANSIAL
PROYEK INVESTASI MEMBUKA KANTOR CABANG PENJUALAN MOTOR SUZUKI CV SEM MOTOR
Universitas
Gunadarma
Objek peneliian yaitu pengembangan
usaha dengan melakukan pembukaan cabang baru “ Kantor Cabang Penjualan Motor
Suzuki CV. SEM Motor “. Yang ingin mengembangkan usaha dengan memperhitungkan
dari segi aspek keuangan menggunakan metode Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR).
Dari penelitian yang dilakukan maka
diperoleh :
-
Modal investasi awal Rp
1.380.850.000 dan arus kas bersih Rp 709.999.500 /tahun
-
Payback Period didapat hasil
kurang dari 5 tahun, maka investasi tersebut dapat diterima
-
NPV Net Present Value (pada
bunga 15%) lebih dari 0 maka dapat dikatakan bersifat positif dan dapat di
terima investasi atau pengembangan cabang baru yang akan di buka
-
IRRnya lebih besar dari NPV maka keputusan untuk
investasi dapat diterima
-
Profitability Indeks diperoleh
hasil lebih dari 1
Kesimpulan :
Bahwa pengembangan
kantor cabang penjualan motor Suzuki CV SEM Motor untuk dikembangkan dan peluang
investasi yang ditanamkan dalam proyek ini cukup menuntungkan dan sangat
membantu.
Alat analisis
Dalam menjalankan
proyek akan menggunakan invetasasi pada umumnya mengunakan metode-metode
investasi diantaranya adalah mengunakan metode :
Metode Payback Periode (
PP )
Pengertian
dari payback period antara lain suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi ( Initial
Cash Investment ) dengan menggunakn aliran kas, dengan kata lain payback
priode merupakan rasio antara lain initial cash
investment dengan cash inflow
yang hasilnya merupakan satuan waktu (Husein Umar 2001). Menurut Saud Husnan dan Suarsono mengatakan “metode ini mencoba
mengukur seberapa cepat investasi harus kembali”. Menurut Bambang Rianto (1997)
mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluarkan
investasi ”.
Apabila investai dapat
dihitung dengan rumus :
Payback period =
Jumlah Investasi
Jumlah proceed
Apabila suatu
investasi tidak sama besarnya dari tahun ketahun, dengan sendirinya perhitungan
diatas tidak dimungkinkan. Oleh karena itu kita perlu kita perlu menghitung
proceeds dari tahun per tahun, sehingga keseluruhan investasi yang dikurangi
jumlah proceeds tahun ke-1, hasilnya dikurangi lagi dengan proceeds tahun ke-2 dan
begitu seterusnya sehingga hasil pengurangan tersebut tidak dapat lagi
dikurangi dengan proceedsnya. Kelebihan hasil penguangan itu dibagi dengan
proceeds tahun berikutnya laku dikalikan dengan 12 bulan untuk mengetahui
beberapa bulan pengembaliannya.
Kriteria dalam
penerimaan atau menolak, melibatkan periode pembayaran kembali dari proyek
kurang dari atau dana dengan periode pembayaran maksimum yang diinginkan
perusahaan.
Kritetia terima tolak sebagai berikut :
·
Terima jika pembayaran kembali ≤ periode pembayaran kembali maximum
yang diterima.
·
Tolak jika pembayaran kembali > periode pembayaran maximum yang
diterima.
Metode Net Present Value (
NPV )
Pengertian dari metode Net
Present Value yaitu sebagai berikut :
Menurut Bambang
Riaanto (1997) “nilai bersih sekarang proyek memberikan ukuran nilai bersih
proposal investasi dalam nilai uang pada saat sekarang, perlu digunakan discount rate yang dapat ditentukan
berdasarkan cost of capital”. Cost of
capital dimaksudkan konsep yang sangat penting dalam perusahaan. Konsep cost of capital dimaksudkan untuk
menghitung besarnya ongkos riil yang harus dikeluarkan untuk menggunakan dana
dari alternative sumber yang ada. Konsep cost
of capital ini digunakan untuk menolak atau menerima suatu usul proyak investasi
yang berfungsi sebagai hurdle rate
yaitu tingkt pembatas.
Nilai bersih sekarang dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Net Present Value = PV proceed – PV Outlayes
Kriteria terima tolak dalam metode Net Present Value adalah sebagai berikut :
·
Jika Net Present Value proyek
lebih besar dari PV proceed atau sama dengan 0 ( nol ), maka akan menerina
penerimaan proyek tersebut Proyek ( NPV≥
0,0 : Terima ).
·
Jika ada nilai negative muncul
maka penerimaan proyek, maka akan menolak proyek ( NPV < 0,0 : Tolak ).
Jika nilai bersih
sekarang dari proyek nol, maka proyek tersebut memberikan pengembalian yang
sama dengan tingkat tingkat pengembalian yang diisaratkan dan harus diterima. Tingkat pengembalian yang
disyaratkan atau biaya modal adalah tingkat pengembalian yang dibutuhkan untuk
menaskahkan pencarian dana untuk mendanai proyek atau dengan kata lain tingkat
pengembalia yang dibutuhkan, untuk mempertahankan harga pasar per saham
perusahaan sekarang.
Menurut Kasmir dan
Jakfar (2003) “nilai bersih sekarang
merupakan perbandingan antara PV kas bersih ( PV of proceed ) dengan PV
investasi ( capital outlays ) selam
umur investasi. Selisih antara nilai kedua pada PV tersebutlah yang kita kenal
dengan Net Present Value ( NPV )”.
Metode Internal Rate of
Return ( IRR )
Menurut
Bambang Rianto (1997) “Internal Rate
of Return dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan diterima ( PV of Future Proceed ) sama dengan
jumlah nilai sekarang dari pengurangan modal ( PV of capital Outlays ) “. Pada dasarnya internal rate of return
itu harus dicari cara “trial and eror” ( dengan serba coba-coba).
Pertama kita
menghitung PV dari proceed suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga
yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu
dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV proceed lebih besar
dari PV outlaysnya kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi lagi,
sebaliknya kalau PV proceed lebih keciloutlaysnya kita harus menggunakan
tingkat bunga yang dapat dijadikan PV procced sama besarnya dengan PV outlaysnya. Pada tingkat
bunga inilah NPV dari usulan investasi tersebut adalah 0 ( nol ) tau mendekati
nol. Besarnya tingkat bunga tersebut mengambarkan besarnya internal rate of return dari usulan investasi tersebut.
Internal rate of return dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
Internal rate of return ( IRR ) = Df 1 + NPV1 (
Df 2- Df 1 )
NPV 1 – NPV 2
Keterangan : Df 1 = Tingkat
bunga ke-1
Df 2 = Tingkat bunga ke-2
NPV1 = Net Present Value Positif
NPV2 = Net Present Value Negatif
Kriteria keputusan
dengan menggunakan tingkat pengambilan internal proyek menurut Chaerul
D.Djakman (1999) adalah “menerima proyek jika tingkat pengambilan internalnya
lebih besar dari atau sama denagan tingkat pengambilan internalnya kurang dari
tingkat pengambilan yang diisaratkan”.
Kriteria terima tolak ini dinyatakan kembali sebagai berikut :
Internal rate of return ≥ tingkat
pengambilan yang diisaratkan : Terima
Internal rate of
return < tingkat
pengambilan yang diisaratkan : Tolak
Keuntungan serta kelemahan dari internal
rate of return yaitu :
Keuntungan :
-
Mengunakan arus kas.
-
Memakai nilai waktu uang.
-
Konsisten secara umum dengan
tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
Kelemahan :
-
Membutuhkan peramalan jangka
panjang yang detail mengenai pertambahan keuntungan biaya.
-
Meningkatkan Internal rate of return berganda.
-
Memeksimumkan arus kas
sepanjang usia proyek direinvestasi pada tingkat Internal rate of return.
-
Metode Profitabiliti Index ( PI )
Menurut Chaerul D.Djakman
(1993) “indeks keuntungan atau rasio
keuntungan atau biaya adalah rasio nilai sekarang dari arus kas bersih pada
masa depan terhadap pengeluaran awal”.
Walau kriteria ini
bersih sekarang investasi memberikan ukuran kelayakan proyek dalam nilai uang
yang absolute, maka indeks keuntungan memberikan ukuran relative dari
keuntungan bersih masa depannya terhadap biaya awal.
Profitabilitas index dapat dihitung dengan mengunakan rumus :
Profitabilitas Index = PV Proceed
PV Outlay
Kritetia keputusan
dengan mengunakan indeks keuntungan adalah menerima proyek jika profitabilitas indeks lebih besar atau
sama dengan 1,00 dan menolak proyek jika profitabilitas
indeks kurang dari 1,00.
Profitabilitas index ( PI ) ≥ 1,0 : Terima
Profitabilitas index ( PI ) < 1,0 :
Tolak
Kelemahan dan keuntungan dalam
profitabilitas index adalah
sebagai berikut :
Keuntungan:
-
Mengunakan arus kas.
-
Memakai nilai waktu uang.
-
Konsisten dengan tujuan
perusahaan memeksimumkan kekayaan pemegang saham.
Kelemahan :
-
Menumbuhkan peramalan jangka
panjang yang detail mengenai pertambahan keuntungan dan biaya.
METODE
PENELITIAN
Objek Penelitian
Penulis memperoleh data dari usaha
jasa servis kendaraan bermotor roda dua yang didirikan pada tahun 1992 yang
beralamat di JL. Basuki Rahmat, Kober Hulu No.4 Jakarta
Timur. Usaha ini didirikan oleh bapak Oki pemilik bengkel tersebut.
Data / Variabel
Data
yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, maka penulis
menggunakan data:
1)
Data investasi
2)
Data pendapatan
3)
Data keuntungan dan,
Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan
ilmiah ini, penulis menggunakan cara dalam pengumpulan data yaitu :
1. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu
pengumpulan data informasi primer langsung dari sumber penelitian, adapun cara
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu suatu
pengamatan langsung terhadap suatu objek yang diteliti dalam waktu singkat dan
bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai objek penelitian ( Gorys Keraf,
2001 : 162 )
b. Wawancara, yaitu cara untuk mrngumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung kepada informan atau seseorang autoritas (
seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah ) ( Gorys Keraf, 2001 : 161 ).
2. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu suatu
pengumpulan data dan informasi sekunder dengan jalan menggunakan buku-buku literature dan tulisan-tulisan ilmiah
lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
3.
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data tersebut yaitu dengan
metode PP (Payback Period), NPV (Net
Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PI (Profitabiliti Index ) dan aspek-aspek studi kelayakan.
Alat Analisis
Alat
analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah Capital Budgeting
atau penganggaran modal dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu PP (Payback Period), NPV (Net Present
Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PI (Profitabiliti Index) untuk mengetahui dengan tepat alternatif
yang tersedia dan kebijakan yang akan ditempuh dalam menentukan kemajuan
perusahaan.
Lalu
bagaimana cara kerja dari beberapa alat analisis ini, berikut ini adalah
tahapan dalam menyelesaikan metode perhitungan PP (Payback Period), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of
Return), dan PI (Profitabiliti Index):
1.
Lakukan penganggaran modal
terlebih dahulu, lalu estimasikan nilai yang akan diperoleh atau aliran kas
bersih atau proceed. Caranya :
Keuntungan + penyusutan aktiva tetap = proceed
Rumus mencari penyusutan aktiva tetap :
Total aktiva tetap
– Nilai sisa aktiva tetap di akhir
periode
Umur ekonomis usaha
2.
Mencari Payback Period (PP) :
Rumus perhitungan Payback
Period (dalam tahun) dapat dibagi dua kelompok :
a.
Rumus Payback Period yang belum memperhitungkan unsure pajak penghasilan.
Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan Payback Period, dalam investasi untuk
perluasan usaha, Payback Period dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Investasi
Payback Period =
Laba Tunai Rata-Rata per Tahun
Rumus diatas digunakan jika
laba tunai setiap periode adalah sama. Jika laba tunai tiap periodenya tidak
sama, maka rumusnya adalah sebagai berikut :
Investasi : xxx
Laba tunai tahun 1 : xxx
Sisa
investasi xxx
Laba tunai tahun 2 : xxx
Investasi
yang belum tertutup : xxx
Sisa investasinya terus
dikurangi dengan laba tunainya sampai tidak dapat dikurangi lagi, setelah itu,
digunakan rumus :
Investasi
yang belum tertutup
x 1 tahun
Laba tunai tahun ke-3
b.
Rumus
Payback Period yang memperhitungkan
pajak penghasilan.
Investasi
Payback Period =
Kas masuk bersih
Kritetia terima tolak sebagai berikut :
·
Terima jika pembayaran kembali ≤ periode pembayaran kembali maximum
yang diterima.
·
Tolak jika pembayaran kembali > periode pembayaran maximum yang
diterima.
3. Mencari Net Present Value (NPV) :
Net Present Value = PV proceed – PV Outlayes
Kriteria terima tolak dalam metode Net Present Value adalah sebagai berikut:
·
Jika Net Present Value proyek
lebih besar dari PV proceed atau sama dengan 0 ( nol ), maka akan menerina
penerimaan proyek tersebut Proyek ( NPV ≥
0,0 : Terima ).
·
Jika ada nilai negative muncul
maka penerimaan proyek, maka akan menolak proyek ( NPV < 0,0 : Tolak ).
4. Mencari Profitability Index (PI) :
Profitabilitas Index = PV Proceed
PV Outlay
Kritetia keputusan dengan mengunakan indeks keuntungan
adalah menerima proyek jika profitabilitas
indeks lebih besar atau sama dengan 1,00 dan menolak proyek jika profitabilitas indeks kurang dari 1,00.
Profitabilitas index ( PI ) ≥ 1,0 : Terima
Profitabilitas index ( PI ) < 1,0 :
Tolak
5. Mencari Internal Rate of Return (IRR) :
Internal rate of return ( IRR ) = Df 1 + NPV1 ( Df 2- Df 1 ) NPV 1 – NPV 2
Keterangan :
Df 1 = Tingkat bunga ke-1
Df 2 = Tingkat
bunga ke-2
NPV1 = Net Present
Value Positif
NPV2 = Net Present
Value Negatif
Kriteria terima tolak
dalam metode Internal Rate of Return
adalah sebagai berikut:
Internal rate of return ≥ tingkat
pengambilan yang diisaratkan : Terima
Internal rate of
return < tingkat
pengambilan yang diisaratkan : Tolak
Alamat Blog Penulis : http://agusthinuz.blogspot.com/
Lucky Club Casino Site - Lucky Club
BalasHapusLucky Club casino is one of the most well-known online casino sites for players from luckyclub around the world. Its sister site PlayTech also Contact Us · Login · Login