BAB 1 (Ilmu Budaya Dasar)
v 3 tujuan mahasiswa mempelajari IBD
1. Menghasilkan sarjana yang berjiwa pancasila sehingga keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai pancasila dan memiliki integritas tinggi kpribadian yang luhur, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana indonesia.
2. Takwa terhadap tuhan yang maha esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3. Memiliki wawasan yang luas dan pendekatan integral di dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
v Masalah yang dipelajari dalam IBD
berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, seperti membahas tentang kejujuran, cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.
v Pengertian manusia
· Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ).
· Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ).
· Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi).
· Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ).
· Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi )
· Mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ).
v Pengertian kebudayaan
kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
BAB 2 (Manusia dan Cinta kasih)
v Cinta kasih
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
v Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
v Unsur-unsur kasih sayang
Unsur-unsur dalam kasih sayang yaitu: tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga semuanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsure kasih sayang hilang, misalnya kejujuran, tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
v 4 syarat mewujudkan cinta kasih menurut Erich Fromm
1. Pengasuhan, contohnya adalah cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung Jawab, adalah tindakan yang benar-benar berdasar atas suka rela, oleh karena itu tanggung jawab merupakan penyelenggaraan atas kebutuhan fisik.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, terutama agar mau membuka dirinya, memperhatikan sebagaimana adanya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
v Cinta agape
Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
v Cinta philia
Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara.
v Cinta eros
citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan perempuan
v Cinta amor
cinta amor adalah cinta yang memiliki unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil
v Pengertian defisiensi
Sesuatu untuk menerima keadaan dan kekurangan dalam diri
BAB 3 (Manusia dan Keindahan)
v Pengertian keindahan menurut the liang gie
menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya.
v Pengertian keindahan menurut plato
Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah
v Pengertian keindahan menurut aristoteles
keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan,
v Pengertian nilai ekstrinsik
Sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
v Pengertian nilai instrinsik
Sifat baik dari benda yang bersangkutan, yaitu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.
v Tujuan manusia menciptakan keindahan
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan
BAB 4 (Manusia dan Penderitaan)
v Sebab-sebab timbulnya penderitaan manusia
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
v Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
b. T erjadinya konflik sosial budaya
b. T erjadinya konflik sosial budaya
c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social
v Kekalutan mental yang mendorong kearah positif
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
v Kekalutan mental yang mendorong kearah negatif
trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
v Bentuk-bentuk frustasi
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
3. Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi adalah merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
3. Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi adalah merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
6. Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme adalah ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
v Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
BAB 5 (Manusia dan Keadilan)
v Berbagai Macam Keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
2. Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat
v Keadilan menurut aristoteles
kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.
v Keadilan menurut plato
diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
v Keadilan menurut Socrates
keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik.
v Bemacam-macam aspek sebab melakukan kecurangan ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik.
BAB 6 (Manusia dan Pandangan Hidup)
v Pengartian pandangan hidup
artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.
v 3macam klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
v 4 unsur pandangan hidup
1. Cita-cita
2. Kebajikan
3. Usaha
4. Keyakinan/kepercayaan
v 4 agar seseorang dapat mencapai cita-cita
1. faktor dari manusia yang memiliki cita-cita
2. kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya
3. seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
4. selalu berusaha dan meminta kepada tuhan.
v 3 cara untuk mengetahui kebaikan
1. Dilihat dari suara hati
2. Tingkah laku
3. Pendapat umum
v Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang:
1. factor pembawaan
2. factor lingkungan
3. pengalaman
v Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. Mengamankan
BAB 7 (Manusia dan Tanggungjawab)
v Pengertian tanggung jawab
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
v Macam-macam Tanggungjawab :
1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
5. Tanggungjawab terhadap Tuhan
v Pengertian pengabdian
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
v Pengabdian itu dilakukan untuk
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.
Contoh Artikel tentang Manusia dan Tanggungjawab
Kisah Mbah Maridjan
Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan (nama asli: Mas Penewu Surakso Hargo; lahir di Dukuh Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, 5 Februari 1927 – meninggal di Sleman, Yogyakarta, 26 Oktober 2010 pada umur 83 tahun adalah seorang juru kunci Gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi.
Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982.
Sejak kejadian Gunung Merapi akan meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.
Keluarga
Mbah Maridjan mempunyai beberapa anak
- Mbah Ajungan
- Raden Ayu Surjuna
- Raden Ayu Murjana
- Raden Mas Kumambang
Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden Sukarno tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali Mangkunagara VIII tahun 1974-1987.
Kematian mbah maridjan
Letusan Gunung Merapi 2010
Pada tanggal 26 Oktober 2010, gunung Merapi kembali meletus disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer. Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat mbah Maridjan bermukim. Jasad Mbah Maridjan ditemukan beberapa jam kemudian oleh tim SAR bersama dengan 16 orang lainnya telah meninggal dunia, umumnya kondisi korban yang ditemukan mengalami luka bakar serius. Jenazah tersebut dikonfirmasi sebagai jenazah Mbah Maridjan pada tanggal 27 Oktober 2010.
Komentar saya :
Di dalam Ilmu Budaya Dasar (IBD) membahas tentang berbagai macam permasalah sosial atau dengan masalah manusia itu sendiri. Salah satunya yang dibahas adalah manusia dan tanggung jawab. Menurut saya artikel di atas termasuk ke dalam pembahasan IBD ini. Karena mbah maridjan adalah seorang juru kunci gunung merapi yang di tunjuk oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Beliau sungguh-sungguh sekali dalam menjaga gunung merapi tersebut. Dari mulai ditunjuk hingga sampai meninggal di gunung merapi yang telah dijaganya. Dimana ketika tim SAR menyuruh penduduk untuk seluruh masyarakat untuk berpindah ke tempat pengungsian, tetapi mbah maridjan tidak mau pergi dari tempat tersebut dan malah memilih tinggal disitu sampai akhirnya beliau meninggal karena menjaga tanggung jawabnya sebagai juru kunci gunung merapi. Dan ini merupakan contoh seseorang yang sangat tanggungjawab terhadap pekerjaannya.
BAB 8 (Manusia dan Kegelisahan)
v Pengertian kegelisahan
hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
v Gejala2 seseorang mengalami kegelisahan
1. tidak tenteram hatinya
2. selalu merasa kwatir tidak tenang
3. tidak sabar
4. Cemas
5. ketakutan
v 3 macam kecemasan menurut sigmund freud
1. Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
2. Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
3. Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
v Sebab orang gelisah
hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
v Cara menghilangkan kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
v Cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan
bergabung dengan yang lain. Dan tidak selalu menyendiri, karena bisa teringat kegelisahan seseorang lagi.
v Alasan kita menjadi gelisah
Karena ada rasa cemas dan memiliki beban dalam fikiran seseorang takut akan sesuatu yang terjadi.
v Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
1. Obsesi
1. Obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi
v Macam-macam delusi beserta penjelasannya
Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
1. Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kifi kanan karena menganggap jelek.
2. Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila honnat. Menganggap orang-orang disekitamya sebagai orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
3. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak tericuasa lagi.
v Perbedaan delusi dan halusinasi
Delusi Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Halusinasi Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti dan orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasamya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)
BAB 9 (Manusia dan Harapan)
v Pengertian harapan
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
v Persamaan antara harapan dan cita-cita
keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
v Perbedaan antara harapan dan cita-cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.
v Yang mendorong manusia mempunyai harapan
pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
v Pendapat menurut Abraham Maslow mengenai kodrat harapan manusia
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelansungan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
v 3 teori kebenaran
tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1. Teori koherensi atau konsistensi
2. Teori korespodensi
3. Teori pragmatis
v Maksud dari pepatah “seperti pungguk merindukan bulan”
seseorang yang berharap akan sesuatu yang tidak akan terjadi
v Cara agar keinginan / harapan dapat terwujud
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dennawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fiinah, dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar