Disuatu kota di negara Amerika
serikat ada seorang dokter yang bernama Dokter brand, dokter brand adalah
seorang dokter specialist bedah yang amat sangat hebat dan terkenal, dan
menyembuhkan penyakit tumor dari stadium ringan hingga berat. Sudah banyak
orang yang ia sembuhkan dengan operasinya.
Dokter brand juga sangat baik
dan dermawan, dia banyak melakukan pelayanan gratis dan memberi banyak
sumbangan kepada orang-orang lain. Dia juga tidak segan-segan untuk
memberikan sebuah sumbangan dana kepada orang yang memintanya secara langsung
kepada dia, dia memberikan sebesar dana yang diminta kepadanya. Tetapi dokter
ini sangat sombong dan tidak pernah mau mengandalkan Tuhan di dalam setiap
pekerjaanya, bahkan tidak pernah percaya adanya Tuhan.
Tetapi suatu ketika ada seorang
pasien yaitu seorang suami dan istri yang bernama John dan Jane. Jane seorang
istri dari John mengidap penyakit tumor yang sangat ganas di pipinya. John
berkata “dokter istri saya mengidap tumor, apakah anda bisa menyembuhkannya?”.
Jawab dokter brand “owh tentu bisa, saya itu dokter hebat dan ahlinya di bidang
ini, sudah banyak orang yang saya sembuhkan sesudah saya operasi jadi tenang
saja”. “Puji Tuhan, kalo dokter bisa menyembuhkan, tetapi bolehkah saya
mendoakan dokter brand supaya operasi pada istri saya baik-baik saja?” kata
John. “hey mengapa kau menyebut Puji Tuhan? Saya tidak percaya adanya Tuhan,
mengapa anda mau mendoakan saya? Saya tidak butuh anda doakan, saya ini lebih
baik dan hebat dari Tuhan, karena saya sudah menyumbang hebat kepada siapa saja
dan menyembuhkan orang-orang yang membutuhkanku. Siapa itu Tuhan aku tidak mengenalnya,
andalkan saja saya “Dokter BRAND” (dengan bangganya) hahaha” kata dokter brand.
John dan Jane hanya bisa tertunduk saja. “sudah tak usah khawatir andalkan saya
saja Dokter Brand yang hebat” kata dokter brand. John pun menjawab “Puji Tuhan!
Dokter Brand”. “hey tidak usah pakai puji Tuhan kembali, sebut saja dokter
brand” saut dokter brand. Tetapi tetap saja John menjawab “Puji Tuhan! Dokter
Brand”. “Cukup aku tidak mau medengar kata Puji Tuhan kembali, baiklah saya
akan meberikan anda pelayanan gratis kepada anda” ucap dokter brand.
Selang beberapa hari tiba
saatnya pengoperasian Jane. Jane dioperasi dan beberapa hari luka akibat
operasi telah kering. Dan perban siap untuk dibuka dari wajah Jane. “apakah
anda siap untuk melihat wajah istri anda?, saya sudah semaksimal mungkin
berusaha untuk menyembuhkannya” ucap Dokter Brand kepada John. “siap dok” jawab
John. Dan dokterpun mulai berpikir, (apa ya reaksi John kalau melihat istrinya
seperti ini? Apakah iman kristennya goyah dan masih mulai menyebut Puji Tuhan).
Kemudian dokter brand membuka perban tersebut di depan John. Hasil dari
pengoperasian itu adalah wajah dari Jane mulutnya menyamping “menyon” dan
bibirnya pun ikut tertarik juga ke arah pipinya akibat operasi. “Puji Tuhan
istriku sembuh, dan engkau masih sangat cantik sekali istriku, kau masih
secantik dahulu, aku sangat menyayangimu dan takan pernah meninggalkan kamu”
ucap John kepada Jane (sambil memeluk dan mengeluarkan air mata kebahagian, dan
mencium istrinya dengan bibir yang dikesampingkan agar seimbang dengan bibir
istrinya tersebut). Dokter brand pun terkejut bukan main melihat peristiwa itu.
Lalu memanggil suster yang biasa membantu dia, dan berkata “suster apakah di
sini ada gereja yang dekat di daerah ini? Aku ingin menyembah Yesus dan memujinya,
sekarang saya sadar kalau saya bukan apa-apa dan masih lebih hebat Tuhan dan
pasien itu telah menyadarkan saya bahwa dia masih tetap mensyukuri semuanya dan
tetap menyembah Tuhan, dan sekarang saya mengakui bahwa Tuhan itu ada dan
begitu hebat serta besar dari pada apa yang aku perbuat”
Sebab seperti apa yang ada dalam
Efesus 2 ayat 8-9 : "Sebab karena kasih karunia kamu telah diselamatkan
oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil
pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri"
Sumber Penulisan : diceritakan dari buku terlaris, yang kemudian di ketik kembali oleh pemilik blog ini ( Agustinus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar